Pengertian Angin, Sifat dan Macam-macam Angin
Kita bisa merasakan hawa sejuk yang berhembus ketika di tepi pantai. Ketika akan turun hujan terjadi perubahan suhu yang awalnya panas menjadi agak dingin. Hawa sejuk ini biasanya terjadi karena adanya tiupan angin yang cukup kencang.
Ketika musim kemarau, pada waktu siang ataupun malam hari angin berhembus kencang. Biasanya ini terjadi pada bulan Agustus. Masyarakat di daerah kami menyebutnya bediding. Namun beberapa tahun terakhir ini telah terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu. Bulan Agustus yang seharusnya musim kemarau malah setiap hari hujan. Pada malam hari udara terasa panas apalagi pada siang hari sehingga banyak orang merasa gerah dan harus kipas-kipas cari angin.
Berbicara tentang angin, sebenarnya apakah angin itu? Mengapa angin bisa menggerakkan pohon-pohon hingga membuat udara menjadi sejuk? Ok deh, agar tidak penasaran, mari kita pelajari bersama-sama ya...Berikut ini kita akan membahas pengertian angin, alat pengukur angin, sifat-sifat angin, faktor terjadinya angin, dan macam-macam angin. Langsung saja ya kita mulai pembahasannya.
Angin juga memiliki kecepatan bergerak. Kecepatan angin ini ditentukan oleh perbedaan tekanan udara, antara tempat asal dan tujuan angin serta resistensi medan yang dilaluinya.
• Wind Vane, merupakan alat untuk mengetahui arah angin.
• Windsock, merupakan alat untuk mengetahui arah angin serta memperkirakan besar kecepatan angin, yang biasanya banyak ditemukan di bandara-bandara.
• Gradien Barometris
Adalah bilang yang menampilkan adanya perbedaan tekanan udara dari 2 isobar pada jarak 111 km. Semakin besar gradien barometris, maka semakin cepat tiupan angin.
• Letak Tempat
Angin lebih cepat yang berada/dekat garis khatulistiwa dari pada yang jauh dari khatulistiwa.
• Tinggi Tempat
Tinggi rendahnya tempat/lokasi dapat mempengaruhi karena semakin tinggi tempat tersebut, maka semakin kencang angin bertiup dan sebaliknya. Hal ini juga dapat terjadi karena pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan yang tidak merata seperti gunung, pohon dan tempat lainnya memberikan gaya gesekan yang besar.
• Waktu
Pada waktu siang hari angin bergerak lebih cepat dari pada di malam hari.
• Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang melawan arah angin tersebut.
• Kecepatan angin sangat berbeda dari tempat ke tampat lain dan dari waktu ke waktu.
a. Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat. Angin ini umumnya terjadi pada saat siang hari pada pukul 09.00 (sembilan pagi) hingga pukul 16.00 (empat sore). Angin ini biasanya dimanfaatkan oleh para nelayan untuk kembali pulang dari menangkap ikan di laut.
b. Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut. Angin ini umumnya terjadi pada saat malam hari dimulai pada pukul 20.00 (delapan malam) hingga pukul 06.00 (enam pagi). Angin ini dapat dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat mencari ikan di laut.
c. Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung yang biasanya terjadi pada waktu siang hari.
d. Angin Gunung
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah yang biasanya terjadi pada waktu malam hari.
e. Angin Fohn
Angin Fohn atau angin jatuh adalah angin yang terjadi setelah hujan Orografis. Angin ini bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn ini terjadi karena adanya gerakan massa udara yang naik ke pegunungan yang mempunyai tinggi lebih dari 200 meter. Naik di satu sisi lalu turun melalui sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering karena uap air di buang saat hujan orografis tadi. Dan biasanya angin ini bersifat panas dan merusak serta bisa menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini dapat mati dan bahkan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.
Angin Fohn atau angin jatuh memiliki banyak nama diantaranya yaitu:
- Angin gending di Jawa Timur
- Angin bahorok di Sumatera Utara
- Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan
- Angin kumbang di Jawa Barat
- Angin Wambrau di Papua / Irian Jaya
f. Angin Muson
Angin muson atau angin musim adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang 1 (satu) dengan periode yang lain, polanya akan berlawan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.
Angin Muson terbagi atas dua macam yaitu :
1. Angin Muson Barat
Muson barat atau muson musim dingin timur laut adalah angin yang bertiup pada bulan Oktober-April di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan benua Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada tekanan minimum dan benua Asia lebih dingin, berakibat memiliki tekanan maksimum dan bersifat basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara dan selatan.
Pada saat itu utara musim dingin sehingga menyebabkan tekanan di utara lebih tinggi dari pada selatan, maka angin bertiup dari utara (Asia dan Samudera Pasifik) menuju Australia melewati Indonesia. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju Selatan Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan).
2. Angin Muson Timur
Muson timur atau muson musim panas barat daya adalah angin yang bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan benua Australia mengalami musim dingin, sehingga memiliki tekanan maksimum dan Benua Asia lebih panas, sehingga memiliki tekanan minimum. Angin ini bersifat kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi selatan dan utara.
Pada saat itu di belahan bumi selatan sedang musim dingin, sehingga menyebabkan tekanan di selatan lebih tinggi dari pada utara. Hal ini menyebabkan angin bertiup dari selatan (Australia) ke utara menuju Asia melewati Indonesia. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan karena menuju utara Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang sempit.
Demikianlah uraian singkat tentang Pengertian Angin, Sifat dan Macam-macam Angin. Semoga bermanfaat.
Referensi: Wikipedia dan berbagai sumber.
Gambar: www.gambaranimasi.org Sumber https://www.juraganles.com/
Ketika musim kemarau, pada waktu siang ataupun malam hari angin berhembus kencang. Biasanya ini terjadi pada bulan Agustus. Masyarakat di daerah kami menyebutnya bediding. Namun beberapa tahun terakhir ini telah terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu. Bulan Agustus yang seharusnya musim kemarau malah setiap hari hujan. Pada malam hari udara terasa panas apalagi pada siang hari sehingga banyak orang merasa gerah dan harus kipas-kipas cari angin.
Berbicara tentang angin, sebenarnya apakah angin itu? Mengapa angin bisa menggerakkan pohon-pohon hingga membuat udara menjadi sejuk? Ok deh, agar tidak penasaran, mari kita pelajari bersama-sama ya...Berikut ini kita akan membahas pengertian angin, alat pengukur angin, sifat-sifat angin, faktor terjadinya angin, dan macam-macam angin. Langsung saja ya kita mulai pembahasannya.
Pengertian Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di sekelilingnya. Angin bergerak dari suatu tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Semakin tinggi kita berada di suatu tempat maka semakin kencang pula angin yang menerpa kita. Pada malam hari, angin tidak sekencang pada siang hari. Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau garis ekuator seperti Indonesia anginnya lebih kencang daripada di daerah kutub.Angin juga memiliki kecepatan bergerak. Kecepatan angin ini ditentukan oleh perbedaan tekanan udara, antara tempat asal dan tujuan angin serta resistensi medan yang dilaluinya.
Alat untuk mengukur angin
• Anemometer, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Kecepatan angin dapat dibaca pada skala, arah dan kecepatannya dan dari hasil catatannya tersebut disebut dengan anemogram.• Wind Vane, merupakan alat untuk mengetahui arah angin.
• Windsock, merupakan alat untuk mengetahui arah angin serta memperkirakan besar kecepatan angin, yang biasanya banyak ditemukan di bandara-bandara.
Anemometer |
Faktor terjadinya angin
Terjadinya angin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan angin bertiup antara lain sebagai berikut.• Gradien Barometris
Adalah bilang yang menampilkan adanya perbedaan tekanan udara dari 2 isobar pada jarak 111 km. Semakin besar gradien barometris, maka semakin cepat tiupan angin.
• Letak Tempat
Angin lebih cepat yang berada/dekat garis khatulistiwa dari pada yang jauh dari khatulistiwa.
• Tinggi Tempat
Tinggi rendahnya tempat/lokasi dapat mempengaruhi karena semakin tinggi tempat tersebut, maka semakin kencang angin bertiup dan sebaliknya. Hal ini juga dapat terjadi karena pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan yang tidak merata seperti gunung, pohon dan tempat lainnya memberikan gaya gesekan yang besar.
• Waktu
Pada waktu siang hari angin bergerak lebih cepat dari pada di malam hari.
Sifat-sifat Angin
• Angin mempercepat pendinginan dari benda yang bersuhu panas.• Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang melawan arah angin tersebut.
• Kecepatan angin sangat berbeda dari tempat ke tampat lain dan dari waktu ke waktu.
Macam-macam Angin
Angin terdiri atas beberapa macam jenis antara lain sebagai berikut.a. Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat. Angin ini umumnya terjadi pada saat siang hari pada pukul 09.00 (sembilan pagi) hingga pukul 16.00 (empat sore). Angin ini biasanya dimanfaatkan oleh para nelayan untuk kembali pulang dari menangkap ikan di laut.
b. Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut. Angin ini umumnya terjadi pada saat malam hari dimulai pada pukul 20.00 (delapan malam) hingga pukul 06.00 (enam pagi). Angin ini dapat dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat mencari ikan di laut.
c. Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung yang biasanya terjadi pada waktu siang hari.
d. Angin Gunung
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah yang biasanya terjadi pada waktu malam hari.
e. Angin Fohn
Angin Fohn atau angin jatuh adalah angin yang terjadi setelah hujan Orografis. Angin ini bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn ini terjadi karena adanya gerakan massa udara yang naik ke pegunungan yang mempunyai tinggi lebih dari 200 meter. Naik di satu sisi lalu turun melalui sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering karena uap air di buang saat hujan orografis tadi. Dan biasanya angin ini bersifat panas dan merusak serta bisa menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini dapat mati dan bahkan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.
Angin Fohn atau angin jatuh memiliki banyak nama diantaranya yaitu:
- Angin gending di Jawa Timur
- Angin bahorok di Sumatera Utara
- Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan
- Angin kumbang di Jawa Barat
- Angin Wambrau di Papua / Irian Jaya
f. Angin Muson
Angin muson atau angin musim adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang 1 (satu) dengan periode yang lain, polanya akan berlawan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.
Angin Muson terbagi atas dua macam yaitu :
1. Angin Muson Barat
Muson barat atau muson musim dingin timur laut adalah angin yang bertiup pada bulan Oktober-April di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan benua Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada tekanan minimum dan benua Asia lebih dingin, berakibat memiliki tekanan maksimum dan bersifat basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara dan selatan.
Pada saat itu utara musim dingin sehingga menyebabkan tekanan di utara lebih tinggi dari pada selatan, maka angin bertiup dari utara (Asia dan Samudera Pasifik) menuju Australia melewati Indonesia. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju Selatan Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan).
2. Angin Muson Timur
Muson timur atau muson musim panas barat daya adalah angin yang bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan benua Australia mengalami musim dingin, sehingga memiliki tekanan maksimum dan Benua Asia lebih panas, sehingga memiliki tekanan minimum. Angin ini bersifat kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi selatan dan utara.
Pada saat itu di belahan bumi selatan sedang musim dingin, sehingga menyebabkan tekanan di selatan lebih tinggi dari pada utara. Hal ini menyebabkan angin bertiup dari selatan (Australia) ke utara menuju Asia melewati Indonesia. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan karena menuju utara Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang sempit.
Demikianlah uraian singkat tentang Pengertian Angin, Sifat dan Macam-macam Angin. Semoga bermanfaat.
Referensi: Wikipedia dan berbagai sumber.
Gambar: www.gambaranimasi.org Sumber https://www.juraganles.com/
0 Response to "Pengertian Angin, Sifat dan Macam-macam Angin"
Post a Comment